Terapi Aktivitas
Kelompok Oientasi Realita (TAK): orientasi realita adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain,
lingkungan/ tempat, dan waktu. Klien
dengan gangguan jiwa psikotik, mengalami penurunan daya nilai
realitas (reality testing ability). Klien tidak lagi mengenali tempat,
waktu, dan orang-orang di sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan
klien merasa asing dan menjadi pencetus terjadinya ansietas
pada klien. Untuk menanggulangi kendala ini, maka perlu ada aktivitaas
yang memberi stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas
di sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang realitas
lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan tempat.
TUJUAN
Tujuan umum yaitu klien mampu mengenali
orang, tempat, dan waktu sesuai dengan kenyataan, sedangkan tujuan khususnya adalah:
1. Klien mampu mengenal tempat ia
berada dan pernah berada
2. Klien mengenal waktu dengan
tepat.
3. Klien dapat mengenal diri sendiri
dan orangorang di sekitarnya dengan tepat.
AKTIVITAS DAN INDIKASI
Aktivitas yang dilakukan tiga sesi
berupa aktivitas pengenalan orang,tempat, dan waktu. Klien yang mempunyai
indikasi disorientasi realitas adalah klien halusinasi, dimensia,
kebingungan, tidak kenal dirinya, salah mngenal orang lain, tempat,
dan waktu.
TAK ORIENTASI
(disorientasi) REALITAS
Sesi 1.: Pengenalan
Orang
Tujuan
1. Klien mampu mengenal nama-nama
perawat.
2. Klien mampu mengenal nama-nama
klien lain.
Setting
1. Terapis dank lien duduk bersama
dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
Alat
1. pan nama sejumlah klien dan
perawat yang ikut TAK
2. Spidol
3. Bola tennis
4. Tape rcorder
5. kaset "dangdut"
Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan Tanya jawab
Langkah Kegiatan
1. Persiapan
- memilih klien sesuai dengan indikasi
- membuat kontrak dengan klien
- mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
1. salam terapeutik
Salam dari terapis
kepada klien
2. evaluasi/ validasi
menanyakan perasan klien
saat ini.
3. Kontrak
1. terapis menjelaskan tujuan kegiatan,
yaitu mengenal orang
2. terapis menjelaskan atuaran main
berikut:
-jika ada klien yang ingin
meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis.
-Lama kegiatan 45 menit
-Setiap klien mengikuti kegiatan
dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
1. terapis membagikan papan nama
untuk masing-masing klien
2. terapis meminta masing-masing
klien menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal
3. terapis meminta masing-masing
klien menuliskan nama panggilan di depan papan nma yang dibagikan
4. terapis meminta masing-masing
klien memperkenalkan diri secara berurutan, searah jarum jam dimulai
dari terapis, meliputi menyebutkan: nama lengkap, nama
panggilan, asal, dan hobi
5. terapis menjelaskan langkah
berikutnya: tape recorder akan dinyalakan, saat musik terdengar
bola tenis dipindahkan dari satu kien ke klien lain. Saat musik
dihentikan, klien yang sedang memegang bola tennis menyebutkan nama lengkap,
nama panggilan, asal, dan hobi dari klien yang lain (minimal nama
panggilan).
6. Terapis memutar tape recorder dan
menghentikan . saat musik berhenti, klien klien yang sedang
memegang bola tennis menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal,
dan hobi klien yang lain.
7. Ulangi langkah f sampai semua
klien mendapatkan giliran.
8. Terapis memberikan pujian untuk
setiap keberhasilan klien dengan mengajak klien lain bertepuk tangan.
4. Tahap terminasi
1. Evaluasi
1. terapis menanyakan perasaan klien
setelah mengikuti TAK
2. terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok.
2. tindak lanjut terapis
menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan nama panggilan.
3. kontrak yang akan datang
Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK
berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK orientasi
realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat menyebutkan
nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain.