Perawat memiliki beberapa peran, salah satu peran perawat adalah caregiver, untuk bisa menjadi seorang caregiver maka perawat harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang pemberian psikofarmakologis.
Peran perawat dalam proses psikofarmakologis sbb:
1. Pengkajian pasien
2. Koordinasi modalitas terapi
3. Pemberian agens psikofarmakologis.
4. Pemantauan efek obat
5. Penyuluhan pasien
6. Program rumatan obat
7. Partisipasi dalam penelitian
8. Kewenangan untuk memberikan resep
Antiansietas dan hipnotik-sedatif dibagi menjadi dua kategori:
benzodiazepine dan nonbenzodiazepen, yang mencakup beberapa kelas obat.
Benzodiazepine
Manfaat klinis
Benzodiazepine adalah obat yang sering diresepkan dalam penatalaksanaan ansietas, insomnia, dan kondisi yang berhubungan dengan stres.
Indikasi utama dalam penggunaan benzodiazepine adalah:
1. Gangguan ansietas umum
2. Ansietas yang berhubungan dengan depresi
3. Ansietas yang berhubungan dengan phobia
4. Gangguan tidur
5. Gangguan stress pascatrauma
6. Putus obat dan alcohol
7. Ansietas yang berhubungan dengan penyakit medis
8. Relaksasi musculoskeletal
9. Gangguan kejang
10. Ansietas pra operasi
Yang perlu diperhatikan oleh Perawat
Benzodiazepine pada umumnya tidak menjadi adiktif kuat jika penghentian pemberiannya dilakukan secara bertahap, jika obat ini digunakan untuk tujuan yang tepat, dan jika penggunaanya disertai dengan penggunaan zat lain, seperti penggunaan kronis barbiturate atau alcohol.
Pengawasan dilakukan terhadap:
1. Sedasi
2. Ataksia
3. Iritabilitas
4. Masalah memori
benzodiazepine mempunyai indeks terapeutik yang sangat tinggi, sehingga overdosis obat ini saja hampir tidak pernah menyebabkan fatalitas. Efek samping merupakan hal yang umum, berhubungan dengan dosis, tidak selalu membahayakan
Nonbenzodiazepin
Sebagian besar digunakan oleh benzodiazepine walaupun obat tersebut kadang masih digunakan.
Kewaspadaan perawat.
Penggunaan barbiturate menyebabkan banyak kerugian seperti berikut ini.
1. Terjadi toleransi terhadap afek antiansietas dari barbiturat
2. Obat ini lebih adiktif
3. Obat ini menyebabkan reaksi serius dan bahkan reaksi putus obat yang letal
4. Obat ini berbahaya jika terjadi overdosis dan menyebabkan defresi SSP
5. Obat ini mempunyai berbagai interaksi obat yang berbahaya.
Keperawatan Jiwa, Keperawatan Dasar, Komunikasi dalam Keperawatan, Perawatan Palliatif, Manajemen Keperawatan, Keperawatan Anak, Keperawatan Gerontik, Keperawatan Komunitas, Keperawatan Dewasa, Keperawatan Maternitas, Sistem Informasi Keperawatan, Caring, Promosi Kesehatan, Multimedia Keperawatan, Sistem Informasi Manajemen Keperawatan, Manajemen Mutu dalam Bidang Keperawatan, Perawat Profesional, Profesi Perawat, Kode Etik Keperawatan
Selasa, 03 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Jika anda merasa tersesat di blog ini, mohon beri komentar sebagai perbaikan kualitas postingan.