mengapa penderita gangguan jiwa banyak yang enggan kembali ke rumah sendiri dan betah menjadi pasien di rumah sakit jiwa, bahkan beberapa menjadi pembantu tanpa dibayar di rumah sakit jiwa, mereka memilih tetap berstatus pasien gangguan jiwa meski sebenarnya secara pemeriksaan mereka sudah diperbolehkan pulang, ada beberapa alasan yang mendasari.
1. Keluarga tidak menerima kehadiran anggota keluarg yang menderita gangguan jiwa
2. masyarakat membentuk stigma negatif terhadap penderita
3. pasien belum memiliki satu alasan mengapa dia harus kembali
4. pasien masih belum siap dengan perubahan situasi
5. secara total pasien tidak bisa sembuh tanpa dukungan sosial
mengapa sebagai masyarakat setiap melihat penderita gangguan jiwa ada yang merasa terancam, ada yang memberikan stigma dengan julukan misalkan "stress" atau istilah lain yang terkesan merendahkan martabat manusia, penderita gangguan jiwa juga manusia yang membutuhkan perhatian dari siapapun.
penderita gangguan jiwa bukanlah kriminal yang harus dimusuhi, mereka tidak pernah mengharapkan untuk menderita gangguan jiwa, situasi yang membuat mereka tidak kuat dan akhirnya mengalami gangguan jiwa.
edukasi yang benar tentang klien gangguan jiwa akan menambah wawasan masyarakat bahwa peran mereka sangat penting, penderita gangguan jiwa adalah korban yang harus ditangani dan dikelola.
rumah sakit jiwa adalah satu bagian dari proses rehabilitasi tetapi keluarga dan masyarakat yang membuat penderita jiwa bisa kembali hidup di masyarakat secara normal, jika masih banyak orang negatif yang memberikan stigma ke mereka maka penderita gangguan jiwa akan merasa tidak berguna dan menikmati gangguan jiwanya.
1. Keluarga tidak menerima kehadiran anggota keluarg yang menderita gangguan jiwa
2. masyarakat membentuk stigma negatif terhadap penderita
3. pasien belum memiliki satu alasan mengapa dia harus kembali
4. pasien masih belum siap dengan perubahan situasi
5. secara total pasien tidak bisa sembuh tanpa dukungan sosial
mengapa sebagai masyarakat setiap melihat penderita gangguan jiwa ada yang merasa terancam, ada yang memberikan stigma dengan julukan misalkan "stress" atau istilah lain yang terkesan merendahkan martabat manusia, penderita gangguan jiwa juga manusia yang membutuhkan perhatian dari siapapun.
penderita gangguan jiwa bukanlah kriminal yang harus dimusuhi, mereka tidak pernah mengharapkan untuk menderita gangguan jiwa, situasi yang membuat mereka tidak kuat dan akhirnya mengalami gangguan jiwa.
edukasi yang benar tentang klien gangguan jiwa akan menambah wawasan masyarakat bahwa peran mereka sangat penting, penderita gangguan jiwa adalah korban yang harus ditangani dan dikelola.
rumah sakit jiwa adalah satu bagian dari proses rehabilitasi tetapi keluarga dan masyarakat yang membuat penderita jiwa bisa kembali hidup di masyarakat secara normal, jika masih banyak orang negatif yang memberikan stigma ke mereka maka penderita gangguan jiwa akan merasa tidak berguna dan menikmati gangguan jiwanya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Jika anda merasa tersesat di blog ini, mohon beri komentar sebagai perbaikan kualitas postingan.