Pages

Rabu, 29 November 2017

TERTAWA DAN SEDIH SECUKUPNYA


     Setiap kali mendengar kata secukupnya terkesan kayak kurang mewah, kurang elegan, kurang mentereng, akan tetapi pada kenyataannya kalimat secukupnya menandakan agar tidak terlalu berlebihan, mengapa tertawa tidak boleh terlalu berlebihan dan sedih juga tidak boleh terlalu berlebihan? Apa yang salah dengan itu? Jika kita tertawa secara berlebihan maka yang terjadi adalah matinya hati dan perasaan kita, bisa jadi kepekaan kita pada lingkungan sekitar menjadi kurang peka, ibarat mengasah indra keenam akan gagal. Tertawa yang berlebihan sebenarnya justru tidak menyehatkan, karena endorphin bisa terlepas dalam kondisi kita santai dan rileks. Kondisi ini tercipta ketika kita bisa menyelaraskan diri dengan alam maupun dengan lingkungan eksternal.

     Memang masalah jika seseorang hatinya mati, tidak peka, tidak memiliki rasa empati? Tentu saja orang disekelilingnya akan memberikan makna yang sama kepada yang bersangkutan, jika dia tidak peka kepada orang lain maka orang lainpun tidak akan peka kepada dia, ketika dia berusaha serius orang akan tetap menganggapnya bercanda, begitu pula orang yang terbiasa serius sekali bercanda tetap dianggap serius. Inilah pentingnya menjaga dan mengatur irama kapan harus bercanda dan kapan harus serius.

     Lalu mengapa sedih tidak boleh berlebihan? Jika sedihnya berlebihan maka cenderung bunuh diri, masih mending jika tidak menjadi psikopat, banyak fakta mengatakan bahwa psychotraumatic menjadi salah satu alasan seseorang menjadi psikopat. Perlunya memanaje hati dan perasaan akan menghindarkan kita dari berbagai bahaya negatif hati. Jika anda merasa sedih maka segera pulihkan perasaan sedih tersebut dengan aktifitas – aktivitas yang diharapkan akan membuat luka tersebut segera pulih.


     Mengelola perasaan hampir sama dengan mengelola bisnis, dibutuhkan ketepatan dalam mengelola perasaan agar tidak terlalu sedih juga tidak terlalu gembira. Semoga anda berhasil mengelola semua perasaan tersebut sehingga anda mampu segera pulih ketika sedih dan segera peka ketika anda habis tertawa, jangan sampai segala sesuatu itu berlebihan.

Senin, 27 November 2017

BERCANDA YANG KELEWATAN

     Ada seorang teman yang hobby banget bercanda lewat grup wa, bercandanya terkadang melewati batas karena menggunakan panggilan - panggilan mesra sehingga teman - teman satu grup akhirnya memilih untuk tidak berkomentar. Candaan - candaan itu sebenarnya bertujuan untuk menjalin keakraban tetapi seorang laki - laki yang dirayu oleh laki - laki tentu akan menimbulkan kesan berbeda. Candaan yang melewati batas ini yang sering membuat anggota grup wa tiba - tiba left dan meninggalkan grup. Bahkan tanpa meninggalkan pesan apapun langsung left begitu saja.

    Mengelola grup wa memang tidak harus seserius mengelola bisnis, tapi jika bercandanya melewati batas pasti akan membuat orang lain tidak nyaman. Kenyamanan dalam sebuah interaksi itu penting, sangat penting malah, apa jadinya jika sebuah grup yang dibangun dengan susah payah, mengumpulkan anggota dengan pelan - pelan harus bubar karena satu dua orang yang tidak paham etika komunikasi.

   Masak sich bercanda harus menggunakan etika? mengapa? etika akan mengatur batas kebebasan seseorang, bahwa kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan orang lain. Jadi dalam bertutur kata, bersikap tidak bisa seenaknya sendiri, tidak bisa suka - suka gue. Bersosmed sekalipun harus menggunakan kaidah dan aturan yang baik sehingga semua anggota grup merasa nyaman. Mengapa harus memperhatikan kenyamanan? apa pentingnya? bercanda itu sesuatu yang menyenangkan tetapi ketika candaan mulai melewati batas tentu akan menggangu kenyamanan orang lain.

   Jangan suka membesarkan ego teman, karena interaksi akan menjadi hidup tanpa harus bercanda yang melewati batas, bercandalah yang standar saja, tapi jika tidak ada yang gila - gilaan grupnya akan sepi? membuat ramai sebuah grup tidak harus dengan mengganggu kenyamanan orang lain apalagi sampai berdebat di dunia maya, lebih baik bertemu dan ungkapkan semua secara baik - baik. Gunakan komunikasi yang baik dan santun, hargai perbedaan, jangan suka merasa menang sendiri. Karena grup adalah milik bersama yang harus saling jaga, saling rawat, saling asuh.

   Berarti tidak boleh bercanda? sangat boleh bahkan wajib tapi tanpa harus meruntuhkan harga diri dan wibawa orang lain, bercandalah dengan takaran kalau tidak mau dikasari ya jangan mengasari orang, ibarat bumerang semua yang kita lepas akan kembali ke kita juga.