Pages

Minggu, 15 Juli 2012

KRISIS IDENTITAS

     Krisis identitas bukan bermakna orang yang tidak mengenal namanya, tetapi orang yang lupa fungsi dan perannya, krisis identitas muncul sebagai efek atau dampak seseorang yang mengalami degradasi konsep diri, konsep diri terkikis oleh kritik, terkikis oleh berbagai komentar negatif, terkikis oleh masukan dan saran yang terkesan bagus, terkesan melenakan tetapi sebenarnya merusak konsep diri. " DIRIMU ADALAH APA YANG KAMU PIKIRKAN", semakin lunak pemikiran kita terhadap diri, semakin kecil upaya kita untuk meningkatkan kapasitas diri, banyak keraguan, banyak ketidakpercayaan yang akhirnya mengikis kepercayaan diri. 

     Konsep diri bukan hasil penggabungan beberapa bumbu rempah - rempah dan bahan - bahan masakan, konsep diri adalah akumulasi pengalaman hidup, akumulasi strategi menangani dan mengatasi masalah, akumulasi perenungan " WHO AM I?". Konsep diri adalah pengenalan diri secara mendalam berdasar analisis mendasar siapa sejatinya kita. Mengenal kelebihan dan kelemahan orang lain adalah hal yang mudah dibandingkan kita mengenal kelemahan dan kelebihan kita. Krisis identitas membuat penderitanya menjadi seorang peragu, seorang yang harus menunggu instruksi orang lain untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Krisis identitas membuat seseorang mengandalkan orang lain untuk melakukan segala hal, kehilangan kemandirian dalam banyak aspek kehidupan.

    Kehidupan berjalan dengan sangat keras, berjalan dengan kejam dan tidak memberi kesempatan atau ampunan kepada orang - orang yang merasa kalah, orang - orang yang mundur sebelum bertarung, kehidupan hanya mengajarkan satu hal " FIGHT OR FLIGHT", Jika menghadapi permasalahan kehidupan, HADAPI atau LARI?. Melarikan diri dari masalah bukan sebuah solusi tetapi sebuah ketakutan menghadapi kerasnya kehidupan, ketakutan jika gagal mengantisipasi.

     Setiap insan dilahirkan dengan naluri survival, naluri bertahan hidup, akan hidup seadanya atau hidup seperti yang diimpikannya, impian setiap orang juga beragam dan bermacam - macam. Jangan pernah menganggap remeh impian orang lain karena suatu saat anda hanya akan bengong dan terkagum - kagum ketika orang tersebut sudah mencapai keinginannya. Sebesar apapun impian anda, sebesar apapun pencapaian anda saat ini, jangan pernah meragukan orang lain bahwa kelak mereka juga akan menggenggam impiannya.

    Krisis identitas bermula dari gap antara harapan dan realita, jika harapan terlalu tinggi dan realita terlalu rendah maka seseorang akan ragu dengan kemampuan dirinya, akan ragu dengan semua kelebihannya, akan ragu dengan semua potensi yang dia miliki. Krisis identitas sering diistilahkan oleh anak gaul dengan GALAU, dibutuhkan sebuah strategi menangani dan mengatasi galau, dibutuhkan sebuah kekuatan mental dan kekuatan fisik untuk mengatasi galau. 

     Harapan atau impian yang terlalu tinggi memang baik tetapi lebih baik lagi memiliki impian berjenjang ( menjadi yang terbaik dikelas, menjadi terbaik di nasional, menjadi terbaik di internasional). Impian berjenjang atau bertahap membuat gap antara realita dan harapan tidak terlalu besar, kesenjangan antara realita dan harapan sangat pendek sehingga upaya keras untuk mencapainya juga lebih sistematis dan berjenjang, ketika pencapaian berjalan sistematis seperti menaiki anak tangga maka bukan mustahil apapun yang diimpikan akan tercapai.

     Contoh seorang pebisnis sukses Bob Sadino, memulai impian dengan memiliki bisnis mensupplai telur ayam kampung, kemudian mendirikan toko pensupplai ayam kampung dan daging ayam sekarang memiliki mall yang mensupplai daging dan telur untuk dalam negeri dan luar negeri. sebuah impian dan langkah yang berjenjang. Contoh kedua adalah Profesor Rhenald Kasali ( SD, SMP, SMA, S1, S2, S3) melewati pendidikan yang berjenjang. Jika anda merasa memiliki krisis identitas, coba evaluasi apakah harapan - harapan anda terlalu tinggi? apakah langkah anda mencapai impian sudah sistematis, apakah kelebihan anda sudah menunjang pencapaian impian? apakah semua peluang dan tantangan yang ada sudah anda prediksi sejak awal?

     Pakar otak kanan mengajarkan " LAKUKAN" tetapi dengan kombinasi otak kanan dan otak kiri maka akan menjadi " RENCANAKAN dan SEGERA LAKUKAN kemudian EVALUASI PELAKSANAAN!. jika semua langkah - langkah refleksi dan perbaikan sudah anda lakukan masih mengalami krisis identitas maka saatnya melakukan pelatihan LIFE REVOLUTION bersama Tung Desem Waringin atau GOLDEN WAYS nya Mario Teguh.

Bagaimana cara kita meningkatkan kemampuan atau kecerdasan emosi kita, berikut ini saya tunjukkan videonya...

Rabu, 21 Maret 2012

EFEK KENAIKAN BBM NON MATEMATIK

Kenaikan BBM akan meninggalkan luka mendalam dihati warga masyarakat, perhitungan ekonomis dengan menggunakan berbagai macam indikator menginsyaratkan bahwa kenaikan BBM dianggap harga mati, sedangkan aspek dampak bagi 40 juta masyarakat miskin tidak benar - benar diperhitungkan, semua dihitung dengan matematik, dengan statistik, dengan rasio dan persentase. Padahal aspek - aspek yang ditimbulkan dampaknya tidak selalu matematis, Jika BLT diluncurkan setiap 3 bulan dengan jumlah Rp. 150.000,00 /KK atau Rp. 150.000,00/Anggota Keluarga maka berapa pemasukan dari BLT, bandingkan dengan kenaikan transportasi, kesulitan pelaku transportasi karena penumpang akan lebih memilih kredit motor dibandingkan naik angkutan umum yang notabene memiliki dampak pengeluaran yang sama tetapi memiliki nilai investasi yang berbeda. Kenaikan harga kebutuhan pokok, kenaikan harga - harga lain yang secara tidak langsung berhubungan dengan kenaikan BBM.

Kenaikan BBM bisa menjadi alasan politis, bisa menjadi alasan ekonomis, bisa juga tanpa beralasan, penulis tidak melihat aspek kenaikan ini tetapi melihat dampak dari kenaikan ini, setelah BBM dinaikkan maka semua peneliti sosial wajib melakukan penyebaran kuesioner terkait dengan daya beli, apakah daya beli masyarakat cenderung turun atau cenderung tetap, jika daya beli menurun maka akankah mereka merasa sejahtera jika kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi, berapa bisnis yang akan gulung tikar, jika banyak perusahaan gulung tikar berapa banyak kejadian PHK, jika banyak kejadian PHK maka daya beli masyarakat akan semakin turun.

Jika memenuhi kebutuhan dasar saja gagal, kriminalitas akan naik atau turun, jika kemudian kriminalitas menjadi naik, akankah masyarakat merasa aman, masyarakat merasa nyaman, jika jalan - jalan saja harus menyimpan kekhawatiran pencurian, perampokan, penjambretan dll. apakah aspek ini sudah benar - benar dikaji oleh pemerintah, apakah aspek - aspek sosial, psikologis sudah diantisipasi? jika kenaikan BBM justru menjadi sebuah bahan bakar terjadinya ketidakpercayaan kepada pemerintah, jika kenaikan BBM menjadi sebuah pemicu munculnya kerusuhan secara massal, masihkan menaikkan BBM menjadi satu - satunya pilihan?

Salah satu bahaya yang paling ditakuti dari sebuah rasa ketidakamanan dan ketidaknyamanan adalah rasa frustasi, rasa kecewa, jika akumulasi kekecewaan ini mencapai puncak yang tidak dapat ditahan oleh koping manusia maka kerusuhan, penjarahan, kriminalitas, kejahatan akan menjadi sebuah berita rutin yang didengar paska kenaikan harga BBM, tidak semua bisa dimatematis, tetapi tidak ada sebuah kejadianpun yang tidak menimbulkan dampak maupun akibat.

salah satu dampak BBM adalah kesehatan, lihat cuplikan fakta - faktanya.


Selasa, 06 Maret 2012

LIFE MANAJEMEN

Mengapa hidup harus dimanage? mengapa hidup harus dikelola, bukankah lebih enak jika tinggal menjalani saja hidup seperti apa adanya, mengapa hidup harus direncanakan? mengapa hidup harus ditata dan dikelola dengan seoptimal mungkin? bukankah banyak orang yang tidak mengelola hidupnya berhasil menjadi orang sukses, Bob Sadino dengan Kemchick nya, Mark Zuckenberg dengan Facebook, Bill Gates dengan microsoft dan Ir Ciputra dengan Ciputra nya, Rhenald Kasali dengan Rumah Perubahannya. Apakah orang - orang hebat ini mengelola hidupnya? jawabannya PASTI.

Mengapa berani menjamin kepastian bahwa orang - orang hebat ini mengelola hidupnya? setelah membaca biografi tentang orang - orang hebat ini, apa saja yang dikelola oleh orang - orang hebat ini dalam hidupnya?

  1. Kegagalan, Kegagalan secara tidak langsung mempengaruhi mental manusia, semakin baik mereka mensikapi kegagalan, semakin kuat kualitas mental yang mereka miliki, sebaliknya jika mereka tidak mampu mensikapi kegagalan efeknya bisa ke gangguan jiwa bahkan bunuh diri. lebih parah lagi  adalah ketidakmampuan mengelola kegagalan berujung perjalanan menjadi KRIMINAL, (bukan berarti bahwa semua kriminal adalah orang yang tidak mampu mengelola kegagalan)
  2. Keraguan, siapapun pebisnis sukses pasti pernah merasakan keraguan apakah bisnisnya akan menjadi besar, apakah langkah dan keputusan yang dia ambil akan menjadi kesalahan besar dalam hidupnya. keraguan membuat seseorang menjadi ambigu, paradoks dan bahasa gaulnya GALAU.
  3. Kesalahan, setiap orang sukses pernah melakukan kesalahan baik yang membuat mentalnya tertekan maupun tidak, secara langsung maupun tidak langsung kesalahan tersebut membuat mereka berpikir dan akhirnya melejitkan semua potensi yang ada.
  4. Keberhasilan, semua pebisnis besar tidak mudah puas dengan keberhasilan - keberhasilan kecil, mereka memiliki visi - visi hebat dan tidak pernah puas dengan keberhasilan yang sudah mereka capai.
  5. Masalah, bagi banyak orang masalah adalah hal yang buruk, hal yang dihindari, bagi semua pebisnis hebat mereka tidak melihat masalah tetapi menjadikan masalah sebagai tantangan yang harus ditaklukkan, menjadikan tantangan sebagai ajang mengasah kemampuan.
Mengelola kehidupan sama dengan mengelola perusahaan, jika berhasil maka akan mendapatkan profit, jika gagal maka akan mengalami bangkrut, orang yang hidupnya profit akan mendapatkan KEPUASAN, orang yang hidupnya bangkrut akan berisi KELUHAN, MASALAH dan PERSOALAN HIDUP yang harus diatasi. Jadi mari kita kelola kehidupan kita dengan baik dan benar akan menghasilkan profit bukan menjadi bangkrut.

hiburan biar life manajemen anda tidak terganggu

Selasa, 07 Februari 2012

MEMBERI MAKAN HARGA DIRI

     Harga diri?? Banyak orang langsung naik pitam ketika merasa harga dirinya diinjak – injak, langsung naik pitam ketika merasa berususan dengan harga diri. Memangnya dimana letak harga diri? Apakah dikaki? Ataukah justru dikepala? Harga diri adalah bagian dari konsep diri, bagian dari proses berfikir manusia yang dikontrol oleh lobus limbik, hipocampus dan amigdala, secara logika harga diri berhubungan dengan emosi dan perasaan. Emosi negatif yang diaduk – aduk, perasaan yang merasa dipermainkan, merasa bahwa penilaian orang lain lebih rendah dari penilaian diri. Harga diri bukanlah hitungan ekonomis maupun matematis.     Harga diri hanyalah bagian dari sebuah konsep bagaimana individu melihat dirinya secara untuh, merespon stressor yang muncul.

Mengapa setiap orang harus tahu bagaimana memberi makan harga diri?
Makanan apa yang dapat membuat harga diri seseorang terjaga?

Makanannya dalam bentuk reinforcement, positive communication,suggestive, guide imagery, logoterapi dan beberapa kata maupun kalimatyang memang nyaman ditelinga, nyaman di emosi dan perasaan sertanyaman dalam hubungan interpersonal, memberi makan harga diri adalah pelumas sebuah hubungan, pelumas dan pereda konflik, menjaga seseorang dalam ego nya sehingga win – win solution, dua belah pihak sama – sama merasa WIN.


  1. Respek : sehebat apapun ilmu anda, hormati yang lebih tua dari anda, akui keilmuan mereka, hormati mereka sebagai orang yang lebih dulu merasakan asam manis kehidupan, banyak pengalaman pahit maupun manis yang dapat kita serap, banyak ilmu gratis yang layak mereka bagikan kepada kita, menghormati orang lain memberikan efek penghormatan terhadap kita, menghormati orang lain membuat kehadiran kita membawa rasa aman dan nyaman bukan ancaman. Menghormati orang lain membuat kita dihormati bukan ditakuti.
  2. Motivasi : ketika seseorang sedang dalam keadaan low motivated,mereka membutuhkan beberapa support untuk menaikkan motivasi mereka, dukungan, empati, simpati dan sikap care membuat seseorang merasa mendapatkan perhatian dari kita. Motivasi adalah menebarkan cinta dan memadamkan kebencian, cinta menumbuhkan perdamaian sedangkan kebencian menumbuhkan permusuhan dan peperangan.
  3. Active listening : mengapa tuhan menciptakan dua telinga dan satu mulut? Agar kita mau mendengarkan, banyak mendengarkan, menjadi tempat berkeluh kesah, menjadi tempat berbagi cerita, akan membuat orang lain menyandarkan kepalanya ke bahu kita (dalam definisi konotatif)
  4. Mengulurkan tangan : terkadang together lebih baik dari alone, kesendirian terkadang menyiksa batin dan perasaan seseorang, ulurkan tangan untuk membantu sesama sesuai dengan kapasitas kita, tunjukkan ketulusan ketika sedang mengulurkan tangan sehingga tidak dicurigai ada udang dibalik gimbal
  5. Deep understanding : pahami orang lain dengan ukuran dan kacamata mereka, bukan dengan penggaris dan kacamata kita, karena setiap individu itu unik dan different, jangan minta setiap manusia melakukan hal yang sama, perbedaan itu yang membuat semua hal masih berjalan sampai sekarang, perbedaan pula yang membuat kehidupan menjadi banyak misteri yang harus dipecahkan.
Video dibawah ini akan menujukkan salah satu cara meningkatkan harga diri untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

Minggu, 05 Februari 2012

LP DEFISIT PERAWATAN DIRI

A.     Masalah Utama

Defisit perawatan diri: higiene


B.     Proses Terjadinya Masalah

Defisit perawatan diri : higiene adalah keadaan dimana individu mengalami kegagalan kemampuan untuk melaksanakan atau menyelesaikan aktivitas kebersihan diri (Carpenito, 1977).

     Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perawatan diri kurang (higiene) antara lain:

a.    Perkembangan:

Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif dan keterampilan.

b.   Biologis

Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.

c.    Sosial

Kurang dukungan dan latihan kemampuan dari lingkungannya.


C.     1. Pohon Masalah

Perawatan diri kurang: higiene

 Menurunnya motivasi perawatan diri

 Isolasi sosial : menarik diri



       2. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji

a.       Masalah keperawatan:

1).    Defisit perawatan diri

2).    Menurunnya motivasi perawatan diri

3).    Isolasi sosial: menarik diri



b.      Data yang perlu dikaji:

1).    Data Subyektif:

Mengatakan malas mandi, tak mau menyisir rambut, tak mau menggosok gigi, tak mau memotong kuku, tak mau berhias, tak bisa menggunakan alat mandi / kebersihan diri.

2).    Data Obyektif:

Badan bau, pakaian kotor, rambut dan kulit kotor, kuku panjang dan kotor, gigi kotor, mulut bau, penampilan tidak rapih, tak bisa menggunakan alat mandi.



C.     Diagnosa keperawatan

1.      Perawatan diri kurang: higiene berhubungan dengan menurunnya motivasi perawatan diri

2.      Menurunnya motivasi perawatan diri berhubungan dengan menarik diri.



D.    Rencana tindakan

a.       Tujuan umum : klien mampu melakukan perawatan diri: higiene.

b.      Tujuan khusus:

1.    Klien dapat menyebutkan pengertian dan tanda‑tanda kebersihan diri

Tindakan :

1.1.  Diskusikan bersama klien tentang pengertian bersih dan tanda‑tanda bersih

1.2.  Beri reinforcement positif bila klien mampu melakukan hal yang positif.



2.    Klien dapat menyebutkan penyebab tidak mau menjaga kebersihan diri

Tindakan :

2.1.  Bicarakan dengan klien penyebab tidak mau menjaga kebersihan diri

2.2.  Diskusikan akibat dari tidak mau menjaga kebersihan diri



3.      Klien dapat menyebutkan manfaat higiene

Tindakan:

3. 1. Diskusikan bersama klien tentang manfaat higiene

3.2.  Bantu klien mengidentifikasikan kemampuan untuk menjaga kebersihan diri



4.      Klien dapat menyebutkan cara menjaga kebersihan diri

Tindakan:

4. 1. Diskusikan dengan klien cara menjaga kebersihan diri: andi 2x sehari (pagi dan sore) dengan memakai sabun mandi, gosok gigi minimal 2x sehari dengan pasta gigi, mencuci rambut minimal 2x seminggu dengan sampo, memotong kuku minimal 1x seminggu, memotong rambut minimal 1 x sebulan.

4.2.  Beri reinforcement positif bila klien berhasil


5.      Klien dapat melaksanakan perawatan diri higiene dengan bantuan minimal

Tindakan:

5. 1. Bimbing klien melakukan demonstrasi tentang cara menjaga kebersihan diri

5.2.  Dorong klien untuk melakukan kebersihan diri dengan bantuan minimal



6.      Klien dapat melakukan perawatan diri higiene secara mandiri

Tindakan:

6. 1. Beri kesempatan klien untuk membersihkan diri secara bertahap

6.2.  Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya setelah membersihkan diri

6.3  Bersama klien membuat jadwal menjaga kebersihan diri

6.4.  Bimbing klien untuk melakukan aktivitas higiene secara teratur

7.      Klien mendapat dukungan keluarga

Tindakan:

7. 1. Beri pendidikan kesehatan tentang merawat klien untuk kebersihan diri melalui pertemuan keluarga

7.2.  Beri reinforcement positif atas partisipasi aktif keluarga


NOTES :
yang penasaran dengan jurnal segala ilmu, silahkan simak cara mencarinya disini.