Pages

Senin, 28 September 2009

TEORI DASAR PSIKOPAT

Psikopat berasal dari kata dasar psikopatologis, penyimpangan atau kelainan psikologis, kelainan ini terjadi sebagai akumulasi dari berbagai stressor yang diterima seseorang, stressor ini terakumulasi selama bertahun - tahun, gempuran dari stressor ini merobohkan dinding ego mechanisme defence, seseorang yang di gempur dengan stressor secara simultan dan spartan akan mengalami penurunan kualitas mental, kualitas kehidupan bahkan penurunan kepercayaan diri karena konsep diri yang salah.

Psikopat yang dalam hasil akhirnya melakukan penyerangan, mencederai orang lain bahkan berusaha membuat orang lain kehilangan nyawa terjadi sebagai sebuah reaksi atas aksi yang mereka alami, mendapatkan pelecehan dalam jangka waktu lama, disiksa, disekap, trauma psikologis, sibling rivalry, kehilangan kasih sayang, hidup di kamp konsentrasi, melihat atau bahkan mengalami perang antar gang, menjadi anggota minoritas, menjadi sasaran tindakan kejahatan dll.

Psikopat melakukan serangkaian aksi keji atau tidak berperikemanusiaan akibat dari ketidakmampuan diri menahan gempuran halusinasi, gempuran waham maupun gempuran dari harga diri rendah dan isolasi sosial. Gempuran - gempuran stressor tersebut membuat mereka kehilangan kontrol atas diri, kehilangan kontrol terhadap koordinasi motorik,kehilangan kontrol terhadap koordinasi sensorik bahkan kehilangan kontrol terhadap perasaan.

Orang lain mampu menyebabkan lahirnya psikopat, stigma negatif terhadap orang lain, perilaku tidak perduli dengan, perilaku menjudgment orang lain, menyebarkan fitnah, melakukan penganiayaan, melakukan beberapa perilaku kekerasan terhadap orang lain, pemaksaan kepentingan pribadi, pemaksaan ide dan pola pemikiran membuat orang lain merasa terabaikan bahkan merasa terlecehkan.

Psikopat muncul karena adanya penyebab, adanya situasi yang mengancam secara psikologis, sebuah situasi yang telah mengubah seseorang berubah menjadi IBLIS, sebuah situasi yang membuat seseorang berhati halus menjadi berjiwa angkara murka, yakinkah kita bahwa psikopat pasti seorang pembunuh berdarah dingin? tidak, seorang yang menari diatas derita orang lain juga seorang psikopat, seseorang yang menikmati atas kesengsaraan orang lain juga psikopat, semua orang berpotensi menjadi psikopat, saatnya kita mencegah perilaku - perilaku yang mendukung munculnya psikopat dalam diri orang lain.

Rabu, 09 September 2009

MEMAKSAKAN DIRI TERLIHAT SUKSES

Sebentar lagi mudik akan dipenuhi dengan fenomena orang memaksakan diri agar terlihat sukses, dari yang menyewa mobil di rental mobil, yang ganti handphone baru dengan uang THR, yang memakai perhiasan berlebihan sehingga berpotensi memancing terjadinya tindak kejahatan, sampai cerita bombastis seolah - olah mereka adalah orang - orang sukses, bahkan terkadang demi prestise yang tinggi ini menggadaikan penghasilannya atau menggadaikan barangnya untuk mendapatkan sedikit excessive cash sehingga terlihat sukses ketika lebaran.

Alkisah ada seorang penjual bakso keliling di Jakarta, pulang ke kampung naik Toyota Avanza baru, ketika turun dari mobil memamerkan sebuah Handphone Blacberry, istrinya memamerkan perhiasan diseluruh tubuhnya, anak- anaknya pamer MP4 ke beberapa anak kecil, sambil berkunjung ke rumah beberapa tetangga, Juragan sukses ini memberikan angpau ke beberapa anak kecil, meski isinya cuma 10 ribu tapi sudah mampu membuat anak - anak kecil tersebut senang.

Entah kebetulan atau memang dunia ini sempit, penjual bakso ini bertemu dengan tetangganya seorang direktur BUMN, sang direktur BUMN pulang mudik kali ini hanya dengan naik kereta api executive, penampilan istrinya juga sangat sederhana, anak - anaknya tampak tidak memamerkan apa - apa, ketika akhirnya mereka bertemu, Direktur BUMN ini tersenyum kecut dalam hati dia berkata " Bukankah penjual bakso ini yang sewa kontrak di Rumah Susun, yang harus makan 2 X 1 sehari agar uang hasil penjualan baksonya mencukupi untuk kebutuhan", sambil mengelus dada dia menyayangkan sikap penjual bakso tersebut, informasi terakhir agar bisa menyewa mobil dan perhiasan, mereka menggadaikan semua perabotan yang ada dirumah mereka.

Ironi memang tetapi kenyataan ini memang terjadi disekitar kita, sang Boss BUMN yang bergaji diatas 15 Juta perbulan tersebut lebih memilih ZUHUD daripada menampilkan kemewahan, meskipun dia dan istrinya hanya memakai perhiasan dan kendaraan yang biasa tetapi sikap apa adanya yang mereka tampilkan justru membuat tetangga salut terhadap mereka, rumah orang tuanya juga tidak ditembok tetapi memakai konsep rumah kayu jati, kesederhanaan hidupnya menunjukkan betapa dia sangat menikmati hidup, kesuksesan tidak diukur dari mobil yang dimiliki, tetapi diukur dari SEBERAPA BERMANFAATNYA KITA UNTUK LINGKUNGAN KITA.

Untung Boss BUMN ini tidak membuka kartu sehingga rahasia penjual bakso tersebut tertutup rapat, tetapi beberapa bulan kemudian ketika salah seorang tetangga tanpa sengaja berwisata ke Jakarta dan bertemu dengan penjual bakso tersebut, mereka menjadi tahu keadaan sebenarnya dari penjual bakso tersebut. Memaksakan diri terlihat sukses hanya akan memperberat langkah kita, hanya akan membuat kita berusaha mengungguli orang lain, memaksakan diri untuk sukses justru membuka Jebakan dalam hidup kita, ketika kita salah melangkah dalam upaya memaksakan diri terlihat sukses maka justru kita akan terbenam dalam lumpur.

cerita diatas hanya sebuah gambaran sederhana tentang kondisi yang terjadi di masyarakat menjelang lebaran, semoga kelak mereka menyadari bahwa tanpa memamerkan harta kekayaan kita akan tetap dihormati orang lain asal kita juga menghormati mereka, jika tidak waspada dan berhati - hati maka sang waktu akan menyiapkan pedangnya untuk memenggal manusia - manusia yang tidak sabar tersebut. jadilah diri kita apa adanya, jangan memaksakan diri, jika paksaan diri tersebut terasa memberatkan maka kita bisa kehilangan arah dan menghalalkan segala cara dalam mengumpulkan uang serta rejeki.


Senin, 07 September 2009

GANGGUAN JIWA KARENA EGOISME ORANG LAIN

Egoisme orang lain mampu memicu gangguan jiwa? kok bisa? seorang suami tega menelantarkan istri dan dua orang anak kandungnya, sang suami ini memiliki kebiasaan meminum minuman keras, berjudi dan berkelahi. Suatu hari dalam kondisi mabuk berat sang suami memukul istrinya, melemparkan kedua anak kandungnya dan memecahkan beberapa perkakas rumah tangga yang ada didekatnya. Istrinya kaget bukan kepalang dengan kondisi tersebut langsung mengambil tas dan menyiapkan beberapa lembar pakaian dan beberapa buah barang yang memang bisa dibawa.

Ketika sang suami tertidur lelap karena mabuk, sang istri kabur dari rumah karena sudah tidak tahan dengan perilaku sang suami, keesokan paginya ketika sang suami terbangun, dia kaget melihat anak dan istrinya tidak ada, dia mencoba berteriak memanggil kedua anaknya tetapi terlambat mereka sudah tidak berada dirumah mereka lagi.

Sang istri yang hanya mengandalkan uang seadanya akhirnya harus terdampar disebuah peternakan sapi, dia menginap di rumah salah seorang pengelola peternakan, bayangan buruk perilaku suaminya membuat wanita tersebut depresi berat, sering berbicara sendiri, sering keluyuran tanpa arah yang jelas bahkan terkadang berteriak - teriak sendiri. Kedua anaknya diadopsi oleh seorang pengusaha pemilik peternakan dan dibawa ke kota besar.

Pengelola peternakan kemudian membawa wanita tersebut ke RSJ untuk mendapatkan perawatan, pertama kali dirawat, wanita ini sering berteriak - teriak bahkan pada malam hari wanita tersebut mengalami halusinasi karena merasa dikejar - kejar oleh suaminya. Setelah mendapatkan beberapa kali terapi, akhirnya wanita tersebut mengalami perbaikan kondisi. Ternyata kita bisa menjadi penyebab bagi orang lain, jika memang kita menjadi penyebab buruk orang lain maka bertobatlah dan berubahlah menjadi penyebab baik orang lain.

Ingin mendapatkan penghasilan dari Promosi CD keperawatan? tanpa modal, cukup memaksimalkan ilmu marketing dan promosi via facebook, friendster maupun twitter. Saatnya Internet sebagai ajang mendapatkan pemasukan tambahan caranya disini