Setiap anak akan melewati sebuah fase dimana dia akan mengalami sebuah kecemasan ketika bertemu dengan orang yang bukan keluarganya, meskipun orang tersebut masih memiliki hubungan persaudaraan dengan anak tersebut, jika fase ini gagal terlewati dengan baik karena kegagalan peran orang tua dalam mengawal tumbuh kembang anak maka ketika dewasa anak akan mengalami xenophobia. Rasa cemas anak muncul karena adanya kekhawatiran dalam dirinya, jangan-jangan orang asing tersebut akan mengganggu zona aman dan nyaman anak ini, semakin baik sosialisasi anak maka semakin kuat koping yang digunakan ketika harus beradaptasi dalam waktu singkat ketika dewasa.
Xenophobia adalah perasaan takut karena bertemu orang asing, bisa terjadi karena trauma psikologis ketika berada dalam proses tumbuh kembang atau justru fase lanjutan akibat kegagalan melewati level stranger anxiety, jika xenophobia ini berlanjut maka individu yg mengalami akan sangat tersiksa ketika berada dipusat keramaian, memilih untuk menyendiri dan menghindari tempat-tempat ramai, penderita xenophobia enggan melakukan komunikasi dengan orang yang belum dikenalnya, jika kejadian ini tidak diatasi sejak awal maka bisa mengarah ke isolasi sosial.
Bagaimana cara mencegahnya?
Kenalkan atau orientasikan anak dengan orang-orang baru dan beri kesempatan mereka building trust dengan orang baru tersebut, dampingi mereka ketika interaksi, amati dan antisipasi tanda-tanda kegagalan interaksi, berikan support system yang tepat, fasilitasi proses interaksi jika terlanjur xenophobia maka langkah reduksinya dengan terapi aktivitas kelompok sosialisasi. Keinginan bersosialisasi harus ditumbuhkan sejak dini untuk memancing kepekaan sosial anak, altruistik, caring, empati, simpati, etika dan komunikasi.
Keperawatan Jiwa, Keperawatan Dasar, Komunikasi dalam Keperawatan, Perawatan Palliatif, Manajemen Keperawatan, Keperawatan Anak, Keperawatan Gerontik, Keperawatan Komunitas, Keperawatan Dewasa, Keperawatan Maternitas, Sistem Informasi Keperawatan, Caring, Promosi Kesehatan, Multimedia Keperawatan, Sistem Informasi Manajemen Keperawatan, Manajemen Mutu dalam Bidang Keperawatan, Perawat Profesional, Profesi Perawat, Kode Etik Keperawatan
Minggu, 21 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus