Pages

Rabu, 13 Mei 2009

Kopi dan Halusinasi

Menurut penelitian di Inggris, orang yang terlalu banyak minum kopi cenderung lebih mudah mengalami efek halusinasi. Tim peneliti dari Universitas Dunham menyimpulkan orang yang minum lebih dari tujuh cangkir kopi instan sehari cenderung tiga kali lipat lebih mudah mengalami halusinasi daripada orang yang hanya minum satu cangkir kopi sehari. Kesimpulan tersebut diambil setelah mereka menyurvei 200 mahasiswa mengenai kebiasaan mengonsumsi kopi dan pengalamannya melihat hal-hal mistis.


"Ini merupakan langkah awal untuk mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan halusinasi secara lebih luas," ujar Simon Jones, yang memimpin penelitian tersebut. Ia mengatakan pada penelitian-penelitian sebelumnya diketahui bahwa tekanan seperti trauma masa kecil berhubungan dengan halusinasi.


Menurut James hubungan antara kopi dan halusinasi mungkin terkait dengan hormon kortisol. Halusinasi sendiri timbul saat tubuh terlalu banyak memproduksi hormon kortisol. Hormon tersebut dihasilkan saat seseorang mengalami stres. Konsumsi kafein juga memicu produksi hormon tersebut.


Meski demikian, James menekankan bahwa hubungan tersebut bukan sebab akibat. Kalaupun kafein memicu halusinasi, pengaruhnya mungkin tak sebesar faktor psikologis lainnya. Selain itu, tak hanya kopi yang berpengaruh melainkan teh, kopi, dan minuman yang mengandung kadar kafein tinggi. Penelitian langsung dan percobaan dibuuthkan untuk mengukur hubungan kafein dengan efek halusinasi.


Masih dibutuhkan penelitian lanjutan bahwa minum kopi secara continue mampu menstimulasi munculnya halusinasi, karena halusinasi memiliki dua bentuk yaitu halusinasi menyenangkan dan halusinasi menakutkan atau menyedihkan. Contoh halusinasi menyenangkan adalah halusinasi bertemu dengan Agnes Monica dan Halusinasi menakutkan adalah dikejar – kejar Robot Gedek.


Mereduksi halusinasi menyenangkan maupun menakutkan sama - sama menyulitkan jika menurut klien halusinasi tersebut tidak mengganggu, klien yang menganggap halusinasi menyenangkan akan menganggap halusinasi sebagai alat menggapai kenyamanan, sedangkan jika halusinasi dianggap mengganggu maka klien mampu diminta untuk mengontrol halusinasi.


Dimodifikasi dari www.Kompas.com

1 komentar :

  1. Menurut penelitian ^_^

    Haloperidol+rokok = Menambah efek obat
    Haloperidol+kopi = Mengurangi efek obat
    Trihexyphenidyl+kopi = Menambah efek obat
    (maksudnya disertai, bukan minum/ngerokok berbarengan minum obat)

    Jadi klo di ruangan, pasien boleh gak minum obat tapi sewaktu-waktu ngopi+rokok juga, kan biasa tuh di RSJ pemerintah?

    BalasHapus

Jika anda merasa tersesat di blog ini, mohon beri komentar sebagai perbaikan kualitas postingan.