Pages

Selasa, 30 Maret 2010

Diskriminasi sepak bola vs dunia nyata

Satu team sepak bola berisi 11 orang pemain, meski mereka sama-sama bermain selama 90 menit tetapi anehnya keistimewaan yang didapat sangat kontras, ketika seorang striker bermain buruk selama 90 menit dan pada masa injury time mencetak gol maka dia akan dipuja layaknya pahlawan, apalagi jika gol nya adalah gol penentu kemenangan maka dia semakin disanjung, sebaliknya seorang penjaga gawang yang bermain cemerlang selama 90 menit kemudian pada masa injury time dia kebobolan maka caci maki yang ia dapat.

Sadarkah kita selama ini dengan diskriminasi seperti itu didunia nyata? Misalkan saja seorang pasien dengan jamkesmas harus menjalani operasi, pada saat yang bersamaan ada pasien lain yang membayar tunai semua jenis pelayanan, maka kira-kira siapa yang akan didahulukan?? Jawabannya tentu akan sangat beragam dengan berbagai argumen yang menguatkan. Apakah hal tersebut layak disebut diskriminasi terselubung? Hanya anda yang mampu menjawabnya.

Seperti halnya dalam sepak bola, selalu ada penjaga gawang yang tidak boleh berbuat salah, selalu ada gelandang yang memanjakan striker dengan umpan-umpan matang, dan selalu ada striker-striker manja yang tidak perduli ketika pertahanannya digempur musuh, sang striker manja hanya tahu umpan matang dan mengeksekusinya menjadi gol.

Realita kehidupan serupa dengan sepakbola, selalu ada penonton yang memuja sekaligus mencaci, selalu ada pelatih yang mengomentari dengan pedas dan satu hal lagi yaitu DISKRIMINASI, dari diskriminasi pendidikan, kesehatan, hukum dll, ketika uang menjadi raja maka ibarat sebuah kapal tinggal menunggu karam karena sudah melenceng jauh dari tujuan awal, entah kapan diskriminasi tersebut akan hilang atau justru menjadi TRENDSETTER? Ah entahlah...

1 komentar :

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Jika anda merasa tersesat di blog ini, mohon beri komentar sebagai perbaikan kualitas postingan.