Ketika sedang asyiknya melihat film Kera Sakti tentu kita sering mendengar ungkapan diatas diucapkan oleh Pat Kay,apa yang janggal dengan ucapan tersebut? Bukankah gara - gara cinta Argamemnon dari Sparta harus menyerang Troya. Sebuah perang besar berawal dari sebuah panah cinta Pangeran Paris dengan Helen istri Argamemnon, kisah ini bukan hanya ada dibalik layar tapi terjadi disekitar kita,dua sekolah saling serang hanya gara-gara berebut cinta.
Postingan kali ini tidak akan membahas tentang perang,tapi tentang penderitaan akibat cinta. Sebut saja artis x yang baru menikahi seorang duda kemudian bercerai,atau artis y yang suaminya menjadi anggota dewan terhormat yang harus masuk hotel prodeo karena kasus korupsi, ada artis z yang mencaci maki sekumpulan ... Lewat twitter karena tertangkap basah menggendong anak ... Nya.
Itulah drama cinta dalam kehidupan,saat ini bisa senang,bahagia,berbunga-bunga,melonjak-lonjak kegirangan,berdebar-debar ketika bertemu,bahkan makan berdua,boncengan bareng naik motor,suap-suapan,saling bergandengan tangan,seolah olah dunia milik berdua dan yang lain ngontrak.
Beberapa hari kemudian situasi berubah,berawal dari pertengkaran kecil sampai ke perpisahan,sesuai mekanisme kehilangan dua individu akan saling menjaga jarak,merasionalisasi apa yang baru saja terjadi,itulah hebatnya kecepatan emosi dalam mengambil keputusan,ingin secepatnya terhindar dari kesengsaraan tapi justru menderita,ketika logika sudah jalan "broken glass" akan berbeda dengan gelas baru,solusinya mengubah persepsi menjadi "gelas baru" dan melupakan semua kejadian konflik besar tersebut.
Cinta dan mencintai menurut Abraham Maslow adalah kebutuhan dasar manusia,ketika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi seseorang bisa mengalami cedera psikologis,sebuah efek jangka panjang yang tidak terkoping adalah depresi dan frustasi,lama -lama bahkan bisa menyebabkan gangguan mental bahkan psikopat. Sibling rivalry,KDRT, community violence,patah hati,kekerasan seksual,pelecehan dll mampu memicu lahirnya psikopat-psikopat.
Itulah uniknya cinta mampu membawa yang menikmatinya ke awang-awang lalu tiba -tiba harus terjatuh kedalam sebuah realita pahit,hanya dibutuhkan sebuah KEIKHLASAN untuk menghadapi situasi tersebut,melepaskan dan merelakan perginya cinta tersebut. Meski memang ada cinta sejati tapi yang paling sejati tentu cinta ibu kandung pada anak kandungnya dan kecintaan Allah pada hambanya,hanya dengan kerelaan hati,keikhlasan menerima ketentuan dari Allah maka semua derita cinta akan tersembuhkan dan terobati.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Jika anda merasa tersesat di blog ini, mohon beri komentar sebagai perbaikan kualitas postingan.