Pages

Rabu, 06 Januari 2010

MEKANISME KOPING MENGHADAPI MASALAH

Mekanisme koping menunjuk pada baik mental maupun perilaku,  untuk menguasai, Mentoleransi, mengurangi, atau minimalisasikan suatu situasi atau kejadian yang penuh tekanan. mekanisme coping merupakan suatu proses dimana individu berusaha untuk menanggani dan menguasai  situasi stres yang menekan akibat dari masalah yang sedang dihadapinya dengan cara melakukan perubahan kognitif maupun perilaku  guna memperoleh rasa aman dalam dirinya. 

Jenis mekanisme koping

Para ahli menggolongkan dua strategi coping yang biasanya digunakan oleh individu, yaitu: problem-solving focused coping, dimana individu secara aktif mencari penyelesaian dari masalah untuk menghilangkan kondisi atau situasi yang menimbulkan stres; dan emotion-focused coping, dimana individu melibatkan usaha-usaha untuk mengatur emosinya dalam rangka menyesuaikan diri dengan dampak yang akan diitmbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang penuh tekanan.  Hasil penelitian membuktikan bahwa individu menggunakan kedua cara tersebut untuk mengatasi berbagai masalah yang menekan dalam berbagai ruang lingkup kehidupan sehari-hari (Lazarus & Folkman, 1984). Faktor yang menentukan strategi mana yang paling banyak atau sering digunakan sangat tergantung pada kepribadian seseorang dan sejauhmana tingkat stres dari suatu kondisi atau masalah yang dialaminya. Contoh: seseorang cenderung menggunakan problem-solving focused coping dalam menghadapai masalah-masalah yang menurutnya bisa dikontrol seperti masalah yang berhubungan dengan sekolah atau pekerjaan; sebaliknya ia akan cenderung menggunakan strategi emotion-focused coping ketika dihadapkan pada masalah-masalah yang menurutnya sulit dikontrol seperti masalah-masalah yang berhubungan dengan penyakit yang tergolong berat seperti kanker atau Aids. 

            Hampir senada dengan penggolongan jenis coping seperti dikemukakan di atas, dalam literatur tentang coping juga dikenal dua strategi coping ,yaitu  active & avoidant coping strategi (Lazarus mengkategorikan menjadi Direct Action & Palliative). Active coping merupakan strategi yang dirancang untuk mengubah cara pandang individu terhadap sumber stres, sementara avoidant coping merupakan strategi yang dilakukan individu untuk menjauhkan diri dari sumber stres dengan cara melakukan suatu aktivitas atau menarik diri dari suatu kegiatan atau situasi yang berpotensi menimbulkan stres.   Apa yang dilakukan individu pada avoidant coping strategi sebenarnya merupakan suatu bentuk mekanisme pertahanan diri yang  sebenarnya dapat menimbulkan dampak negatif bagi individu karena cepat atau lambat permasalahan yang ada haruslah diselesaikan oleh yang bersangkutan. Permasalahan akan semakin menjadi lebih rumit jika mekanisme pertahanan diri tersebut justru menuntut kebutuhan energi dan menambah kepekaan terhadap ancaman.  

Faktor yang Mempengaruhi Strategi Coping
Cara individu menangani situasi yang mengandung tekanan ditentukan oleh sumber daya individu yang meliputi kesehatan fisik/energi, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan sosial dan dukungan sosial dan materi.

  1. Kesehatan Fisik  : Kesehatan merupakan hal yang penting, karena selama dalam usaha mengatasi stres individu dituntut untuk mengerahkan tenaga yang cukup besar
  2. Keyakinan atau pandangan positif : Keyakinan menjadi sumber daya psikologis yang sangat penting, seperti keyakinan akan nasib (eksternal locus of control) yang mengerahkan individu pada penilaian ketidakberdayaan (helplessness) yang akan menurunkan kemampuan strategi coping tipe : problem-solving focused coping
  3. Keterampilan Memecahkan masalah : Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai, dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat.
  4. Keterampilan sosial : Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dan bertingkah laku dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku dimasyarakat.
  5. Dukungan sosial : Dukungan ini meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan informasi dan emosional pada diri individu yang diberikan oleh orang tua, anggota keluarga lain, saudara, teman, dan lingkungan masyarakat sekitarnya
  6. Materi : Dukungan ini meliputi sumber daya daya berupa uang, barang barang atau layanan yang biasanya dapat dibeli.
                         
Reference: http://www.e-psikologi.com

6 komentar :

  1. waduh jangan sampai terganggu jiwanya ya mas dokter.. nah ini yang menarik menggabungkan profesi dengan hobi, salah dua-dua hobi ya mas, psikologi dan internet marketing.

    salam kenal,
    :D

    BalasHapus
  2. Maaf mas, saya bukan dokter, hanya seseorang yang tertarik dengan masalah psikiatrik saja, jika memungkinkan sih menjadi semuanya saja.

    BalasHapus
  3. aslam...
    wahh,...thank's mas informasinya bgus,..
    slam knal mas..
    oh ya,...sempatin jg waktunya ntuk ngunjungin blog saya mas,..
    http://www.safril-faqat@blogspot.com

    hmmmm,...

    BalasHapus
  4. terimakasih.. saya mau link kesini boleh yaaa :)

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  6. Numpang ya min ^^

    Bonus New Member 50%!!! Bukan server IDN maupun PokerV! Cobalah bermain di server baru 1G Poker hanya di kenaripoker.com! Proses deposit dan withdraw tidak basa basi langsung tinggal proses dan main saja bosku, dicoba keberuntungan kamu sekarang juga hanya di kenaripoker.com!

    WHATSAPP : +855966139323
    BBM : KENARI00
    LIVE CHAT : KENARIPOKER.COM
    ALTERNATIVE LINK : KENARIPOKER.COM

    BalasHapus

Jika anda merasa tersesat di blog ini, mohon beri komentar sebagai perbaikan kualitas postingan.