Tertawa terbukti mampu mereduksi stress, selain terjadi pelepasan delyoson dan endorphin/endomorphin yang mampu mereduksi nyeri, tertawa ternyata mampu menurunkan dan meredakan tekanan psikologis, tertawa membutuhkan sedikit kontraksi pada otot wajah, mencairkan suasana yang kaku, orang yang cemas karena menghadapi ujian maka kecemasannya dapat tereduksi ketika pengujinya melemparkan humor segar, humor dan tertawa adalah pasangan kekasih yang disatukan dalam sebuah ikatan suci tanpa rantai karbon (gubrak kok gak nyambung banget). Humor menstimulasi orang untuk tertawa, tertawa membantu tubuh untuk relaksasi, membaca postingan-postingan lucu di fb, membaca artikel lucu disebuah blog, melihat gambar lucu mampu membuat pikiran menjadi fresh dan relax, otak diberi kesempatan mengkonsumsi oksigen dalam jumlah cukup.
Tertawa dan humor dikembangkan menjadi sebuah terapi untuk mereduksi orang - orang dengan potensi perilaku kekerasan untuk berperilaku yang sesuai dengan perilaku yang seharusnya, tapi meski tertawa adalah sebuah terapi bukan berarti bahwa kita diijinkan untuk tertawa sendiri, jangan sampai kita dianggap menderita halusinasi digital gara-gara tertawa sendiri sambil megang handphone atau laptop.
Benarkah tertawa atau humor mampu mereduksi perasaan tertekan? Kita telaah perlahan bagaimana kejadian tersebut berlangsung. Tertawa dan humor akan melepaskan hormon yang membunuh nyeri, zat yang membuat kita merasa senang dan bahagia, seorang bapak yang penat dengan tugas kantornya bisa menjadi riang setelah bertemu 2 jagoan kecilnya, perilaku lucu sang anak membuat ayah tersebut tertawa lepas, tertawa membuat beban kehidupan terasa ringan, benarkah alibi bahwa tertawa mereduksi stres? Hanya anda yang mampu membuktikannya.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus